Selasa, 26 Mei 2015

Sejarah Resimen mahasiswa


Resimen Mahasiswa (disingkat Menwa) adalah salah satu kekuatan sipil yang dilatih dan dipersiapkan untuk mempertahankan NKRI sebagai perwujudan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata). Menwa juga merupakan salah satu komponen warga negara yang mendapat pelatihan militer (unsur mahasiswa). 
Markas komando satuan Menwa bertempat di perguruan tinggi di kesatuan masing-masing yang anggotanya adalah mahasiswa atau mahasiswi yang berkedudukan di kampus tersebut. Menwa merupakan komponen cadangan pertahanan negara yang diberikan pelatihan ilmu militer seperti penggunaan senjata, taktik pertempuran, survival, terjun payung, bela diri militer, senam militer, penyamaran, navigasi dan sebagainya.
Anggota menwa (wira) di setiap perguruan tinggi atau kampus membentuk satuan-satuan yang merupakan salah satu bagian organisasi mahasiswa / mahasiswi di unit kegiatan mahasiswa (UKM). Menwa diberikan wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dengan UKM lain dan berada langsung d ibawah rektorat.

Sejarah awal berdirinya menwa :

Tanggal 13 Juni - 14 September 1959 diadakan wajib latih bagi para mahasiswa di Jawa Barat. Mahasiswa yang memperoleh latihan ini siap mempertahankan NKRI bersama TNI guna mencegah semua ancaman dan siap melakukan pertempuran dengan menggunakan senjata. Mahasiswa-mahasiswa walawa (WAJIB LATIH) dididik di Kodam VI/ Siliwangi dan para walawa diberi hak mengenakan lambang Siliwangi. Walawa dipersiapkan sebagai perwira cadangan untuk mendukung TNI bila terjadi keaadaan genting pada NKRI.
Pada tanggal 19 Desember 1961 di Yogyakarta, Komando Pimpinan Besar Revolusi Presiden RI Bung Karno mencetuskan Trikora. Seluruh rakyat menyambut komando ini dengan gegap gempita dengan semangat revolusi untuk merebut Irian Barat; termasuk juga mahasiswa wajib latih (Walawa).
Isi Trikora:
  1. Panjangkan Sangsaka Merah Putih di Irian Barat
  2. Gagalkan Negara Boneka Papua
  3. Adakan Mobilisasi Umum
Sejak Trikora bergema maka kewaspadaan nasional makin diperkuat, makin memuncak sehingga timbul rencana pendidikan perwira cadangan di Perguruan Tinggi.
Berdasarkan dua surat keputusan Pangdam VI Siliwangi, maka oleh pihak Universitas pada 20 Januari 1962 dibentuk suatu badan koordinasi yang diberi nama Badan Persiapan Pembentukan Resimen Serba Guna Mahasiswa Dam VI Siliwangi (disingkat BPP) Resimen Mahasiswa DAM VI/ Siliwangi, beranggotakan :

  1. Prof. drg. R. G. Surya Sumantri ( Rektor Unpad) selaku Koordinator
  2. Dr. Isrin Nurdin (Pembantu Rektor ITB) selaku Wakil Koordinator I
  3. Drs. Kusdarminto (PR Unpar) selaku wakil Koordinator II
  4. Major. Moch. Sunarman dari PUS PSYAD pada waktu itu selaku sekretaris.

Pada Februari 1962 diadakan Refreshing Course selama sepuluh minggu di Resimen Induk Infantri dan dilanjutkan dengan latihan selama 14 hari yang dikenal dengan sebutan Latihan Pasopati.
Pada 20 Mei 1962 anggota Resimen Mahasiswa Angkatan 1959 dilantik oleh Pangdam VI/SLW menjadi bagian organik dari Kodam VI/SLW.
Dalam rencana kerja empat tahunnya tercantumlah pembentukan kader inti dan ini sudah terlaksana sejak permulaan semester 2 tahun ajaran 1962-1963. termasuk pembentukan kader inti putri. Mahasiswa/i Jabar (Bandung khususnya) mengikuti Latihan di Bihbul, tempat penggodokan prajurit-prajurit TNI. (Sekarang Secaba Dam III/ Slw, Bihbul). Satuan-satuan inti dari Yon mahasiswa dari beberapa universitas dan akademi dikirim ke tempat ini di bawah asuhan pelatih-pelatih dari RINSIL.
12 Juni 1964 keluarlah Surat Keputusan Menteri Koordinator Komponen Pertahanan dan Keamanan DR. A.H. Nasution Jenderal TNI yang mengesahkan Duaja Resimen Mahawarman. Penyerahan Duaja dilakukan oleh Menko sendiri. Garuda Mahawarman resmi berdiri berdampingan dengan Harimau Siliwangi.

Panca Dharma Satya

Panca Dharma Satya adalah janji Resimen Mahasiswa Indonesia :
  1. Kami adalah mahasiswa warga Negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
  2. Kami adalah mahasiswa yang sadar akan tanggung jawab serta kehormatan akan pembelaan negara dan tidak mengenal menyerah.
  3. Kami Putra Indonesia yang berjiwa ksatria dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta membela kejujuran, kebenaran, dan keadilan.
  4. Kami adalah mahasiswa yang menjunjung tinggi nama dan kehormatan Garba Ilmiah dan sadar akan hari depan Bangsa dan Negara.
  5. Kami adalah mahasiswa yang memegang teguh disiplin lahir dan batin, percaya pada diri sendiri dan mengutamakan kepentingan Nasional di atas kepentingan pribadi maupun golongan.

Semboyan :

Semboyan Resimen Mahasiswa Indonesia adalah "Widya Çastrena Dharma Siddha", berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti "Penyempurnaan Pengabdian Dengan Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Keprajuritan"
Yang dimaksudkan oleh Ilmu Pengetahuan adalah segala macam cabang keilmuan yang didapat saat menjadi mahasiswa. Hal ini dipergunakan untuk menempuh jenjang karier, dengan tidak melupakan tujuan utama melakukan pengabdian pada masyarakat.
Sedangkan Ilmu Keprajuritan adalah yang bersangkutan dengan jiwa keperwiraan, keksatriaan serta kepemimpinan, bukan sekadar keahlian dalam bertempur atau pun yang sejenis.

Daftar Nama Resimen (Menwa pada tingkat provinsi) di Republik Indonesia :

  • Resimen Mahasiswa Darussalam (Men Mahadasa) Prov. Aceh
  • Resimen Mahasiswa Sumatera Utara (Men Mahatara) Prov. Sumatera Utara
  • Resimen Mahasiswa Pagaruyung (Men Maharuyung) Prov. Sumatera Barat
  • Resimen Mahasiswa Indra Pahlawan Prov. Riau
  • Resimen Mahasiswa Bahari (Men Mahabahari)Prov.Riau Kepulauan
  • Resimen Mahasiswa Dwi Yudha (Men Mahadwiyudha)Prov.[Bengkulu]]
  • Resimen Mahasiswa Sultan Taha Prov. Jambi
  • Resimen Mahasiswa Sriwijya (Men Mahawijaya) Prov. Sumatera Selatan
  • Resimen Mahasiswa Raden Intan (Men Maharatan) Prov. Lampung
  • Resimen Mahasiswa Jayakarta (Men Jayakarta) DKI Jakarta
  • Resimen Mahasiswa Mahawarman (Men Mahawarman) Prov. Jawa Barat
  • Resimen Mahasiswa Banten (Men Mahabanten) Prov. Banten
  • Resimen Mahasiswa Mahadipa (Men Mahadipa) Prov. Jawa Tengah
  • Resimen Mahasiswa Yogyakarta (Men Mahakarta) Daerah Istimewa Yogyakarta
  • Resimen Mahasiswa Mahasurya (Men Mahasurya) Prov. Jawa Timur
  • Resimen Mahasiswa Ugracena (Men Ugracena) Prov. Bali
  • Resimen Mahasiswa Tanjungpura (Men Mahapura) Prov. Kaliomantan Barat
  • Resimen Mahasiswa Palangkaraya (Men Maharaya) Prov. Kalimantan Tengah
  • Resimen Mahasiswa Suryanata (Men Mahanata) Prov. Kalimantan Selatan
  • Resimen Mahasiswa Mulawarman (Men Mulawarman) Prov. Kalimanan Timur
  • Resimen Mahasiswa Sam Ratulangi (Men Mahasamra) Prov. Sulawesi Utara dan Prov.Gorontalo
  • Resimen Mahasiswa Pawana Çakti (Men Mahapati) Prov. Sulawesi Tengah
  • Resimen Mahasiswa Wolter Mongisidi (Men Wolter Mongisidi) Prov. Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat
  • Resimen Mahasiswa Halu Oleo (Men Mahaleo) Prov. Sulawesi Tenggara
  • Resimen Mahasiswa Maluku (Men Mahamaku) Prov.Maluku dan Maluku Utara
  • Resimen Mahasiswa Cendrawasih (Men MahaCandra) Prov. Papua
  • Resimen Mahasiswa Wira Dharma (Men MahaDharma, eks Prov. Timor Timur, sampai 10 Oktober 2004 belum dibubarkan)
  • Resimen Mahasiswa Nusa Cendana (Men Mahadana) Prov. Nusa Tenggara Timur
  • Resimen Mahasiswa Rinjani (Men Mahajani) Prov. Nusa Tenggara Barat
  • Resimen Mahasiswa Rimba Raya Prov. Gorontalo.
TIDAK ADA KATA SELAIN SIAP...!!!
RAGU-RAGU LEBIH BAIK KEMBALI...!!!

Salam WCDS Menwa SAT 846 EJ UNP KEDIRI....





 Adu Spek Suzuki Satria FU vs Yamaha MX King, Mana yang Oke...???


JAKARTA – Setelah Yamaha MX King dan Jupiter MX 150 naik kapasitas mesin jadi 150 cc, artinya langsung head to head dengan Satria F150, bebek 150 cc yang sangat dominan di pasar karena hampir tak ada lawan. Lalu bagaimana jika spesifikasi keduanya kita sandingkan? Datanya berdasarkan brosur dari masing-masing pabrikan ya!
Mulai dari mesin, sama-sama 150cc, keduanya punya konstruksi kepala silinder yang berbeda. MX King 150 SOHC dengan empat klep persis mesin New V-Ixion. Stroke-nya 58,7 mm dan diameter pistonnya 57 mm, wajar jika impresi perdananya, punya torsi galak di putaran bawah.
Sebagai pendinginan mesin, sudah ada radiator. Blok silindernya sudah DiASil cylinder yang terbuat dari material logam campuran dari aluminium dan silicon, juga mengandalkan forged piston yang dibuat dengan sistem forging atau ditempa.
Sedang Satria F150 DOHC empat klep. Karakter ruang bakarnya over bore dengan diameter piston 62 mm dan stroke 48,8 mm, putaran mesin lebih cepat berkitir tinggi. Pendinginan mesinnya hanya pakai oil cooler. Blok silindernya terbuat dari alumunium yang diperkuat dengan teknologi SCEM (Suzuki Composite Electrochemical Material).
Jika MX King 150 sudah mengusung injeksi bahan bakar yang konsisten di setiap putaran mesin dan kondisi lingkungan, Satria F150 masih mengandalkan karburator. Tapi jumlah gigi transmisi, Satria F150 lebih banyak, ada enam sedang MX King 150 hanya lima. Di trek panjang, harusnya Satria F150 lebih kencang.
Bagaimana dengan powernya? Yamaha mengklaim MX King 150 punya tenaga 15,5 dk di 8.500 rpm. Sedang diklaim oleh pabrikannya punya tenaga hingga 16 dk di putaran mesin lebih tinggi yaitu 9.500 rpm.
Torsinya, sesuai dengan karakter mesinnya masing-masing. MX King 150 yang over stroke torsinya 13,8 Nm di 7.000 rpm. Sedang Satria yang over bore 12,4 Nm di 8.500 rpm.
Kaki-kaki dan Rangka
Lanjut ke rangka kedua motor ini. Tipenya tubular dengan monoshock di roda belakang. Tapi yang depan, Satria F150 unggul dengan sokbraker teleskopik panjang ala ayam jago. Sedang MX King 150 pendek seperti bebek pada umumnya.

Fitur
Salah satu yang paling menonjol pada MX King adalah fitur di area panel indikator. Selain mampu menampilkan sapaan "Hi Buddy" dan bisa diganti dengan nama sendiri, spidometer Yamaha MX King 150 juga memiliki 6 informasi yang ditampilkan, yaitu odometer, tripmeter 1, tripmeter 2, fuel eco consumption, average eco (konsumsi BBM km/L) dan average speed.
Fuel eco consumption berfungsi untuk mengetahui seberapa ekonomis gaya berkendara. Pada Suzuki Satria F150 komponen ini juga ada, bedanya hanya berupa lampu yang menyala pada putaran mesin tertentu yang dianggap ekonomis. Sedang pada MX King ditampilkan secara digital baik real time maupun rata-rata setelah menempuh jarak tertentu.

Harga
Untuk harganya, MX King dibanderol Rp 18,95 sementara Jupiter MX 150 dibanderol seharga Rp 18,45 juta on the road Jakarta. Sedang Suzuki Satria F150 dijual Rp 19,82 juta on the road Jakarta. (otomotifnet.com)


Add caption
nih komparasi diatas kertasnya…

Suzuki Satria F 150 Yamaha Exciter 150/Jupiter MX KING  
Mesin DOHC 4 klep 1 busi SOHC 4 klep 1 busi
Bore * stroke 62 * 48,8 mm( 147,3 cc ) 57*58.7 mm ( 150 cc )
pendinginan Udara + oil cooler Radiator
Pengabutan Karburator Fuel Injection Yamaha
Power 15,78 HP  @9500 15,14 HP @8500
Torsi 12,454 Nm @8500 13,8 Nm@7000
transmisi 6 speed 5 Speed
dalam spek sudah gambalng, engine suzuki satria F over bore, stroke pendek berakibat torsinya kurang nampoll

Diuji diatas dynotest yang sama milik R9 bermerk dynojet 250i, hasilnya fantastis


Yamaha Jupiter MX king 150 Suzuki Satria F 150
Power 12.98 HP @8600 rpm 12,02 HP @ 8500 rpm
Torsi 12,12 @6800 rpm 10,42 Nm @7800 rpm

yamaha jupiter mx king 150 injeksi SOHC 4 klep itu unggul daripada suzuki satria F 150 karbu dohc 4 klep, baik power dan torsi…

Minggu, 24 Mei 2015

Kota Kediri

Kota Kediri adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota Kediri dengan luas wilayah 63,40 km² terbelah oleh sungai Brantas yang membujur dari selatan ke utara sepanjang 7 kilometer.
Artefak arkeologi yang ditemukan pada tahun 2007 menunjukkan bahwa daerah sekitar Kediri menjadi lokasi kerajaan Kediri, sebuah kerajaan Hindu di abad ke-11.

Kota ini merupakan pusat perdagangan utama untuk gula Indonesia dan industri rokok. Kota ini dinobatkan sebagai peringkat pertama Indonesia Most Recommended City for Investment pada tahun 2010 berdasarkan survey oleh SWA yang dibantu oleh Business Digest, unit bisnis riset grup SWA. Di kota ini juga, pabrik rokok kretek Gudang Garam berdiri dan berkembang.

Kota Kediri adalah kota terbesar ketiga di Provinsi Jawa Timur setelah Surabaya dan Malang. Kediri juga merupakan ibukota dari Karesidenan Kediri yang terdiri dari beberapa kota dan kabupaten yaitu kabupaten Kediri, Nganjuk, Tulungagung, Blitar, dan Trenggalek.